Monday, May 25, 2009

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIKA TERFAVORIT se-JAWA

Ketika sebuah tawaran lomba datang untuk bertandang ke Bandung, keenam mahasiswa dari Fakultas Psikologi UNIKA pun berhasil memetik kemenangan untuk memberikan hasil yang terbaik dari usaha mereka. Tanggal 9-10/5 lalu enam mahasiswa Psikologi UNIKA, yaitu Myrna Christ Hardini, Carolina A. Shinta, Indra Prasetyo, Paskalia Marlina Lumban Batu, Verina Suci Narasti dan Dea Chinantya Sutisna bertandang ke Universitas Maranatha Bandung untuk mengikuti Lomba Cerdas Cermat. Acara yang bertajuk ‘Maranatha Psychology Competition 2009’ ini bertujuan untuk mengakrabkan keluarga besar Fakultas Psikologi yang ada di Pulau Jawa. Ketika para mahasiswa Psikologi dari berbagai Universitas berkumpul diharapkan dapat saling berdiskusi dan sharing yang diwujudkan dalam bentuk Cerdas Cermat.
Universitas Maranatha selaku penyelenggara acara sebenarnya telah mengadakan acara serupa sebanyak tiga kali pada tahun-tahun sebelumnya. Namun pada acara yang pertama dan kedua digelar, UNIKA tidak turut serta karena Cerdas Cermat diselenggarakan hanya untuk Universitas se-Jawa Barat dan Jakarta.
Pada waktu salah satu dari keenam peserta mengetahui bahwa Universitas Maranatha akan menggelar acara Cerdas Cermat untuk yang ketiga kalinya dan dibuka untuk PTN dan PTS se-Jawa maka UNIKA tidak menyia-nyiakan kesempatan yang datang. Akhir Maret lalu UNIKA mendaftarkan diri dengan mengirimkan 2 tim, dimana masing-masing tim terdiri dari 3 orang mahasiswa. Tim 1 terdiri dari Myrna Christ Hardini, Carolina A. Shinta dan Indra Prasetyo, sedangkan tim 2 terdiri dari Paskalia Marlina Lumban Batu, Verina Suci Narasti dan Dea Chinantya Sutisna. Keenam mahasiswa yang sebelumnya telah melakukan bimbingan kepada Drs. Budi Susetyo, M.Si dan Dr. M. Sih Setija Utami, M.Kes ini berangkat didampingi Oktavia Hayatiningtyas selaku ketua Senat Fakultas Psikologi dan Dessy Priska Natalia menggunakan mobil travel dari UNIKA.

AWAL DARI SEBUAH PERJUANGAN
Berangkat dari Semarang hari Jumat (9/5) pukul 13.30 dan tiba di Bandung pukul 00.00 dini hari. Begitu tiba di Bandung keenam peserta dan dua orang pendamping transit di Hotel Gemilang. Hotel bintang dua inilah yang menjadi tempat singgah para peserta Cerdas Cermat se-Jawa. Waktu yang singkat mereka gunakan untuk beristirahat karena keesokan harinya mereka harus berjuang keras membawa nama UNIKA.
Pukul 07.00 pagi tim dari UNIKA berangkat menuju Universitas Maranatha. Begitu tiba mereka disambut dengan baik oleh panitia acara. Masing-masing Universitas akan didampingi oleh seorang fasilitator dari Universitas Maranatha itu sendiri. Fasilitator yang mendampingi UNIKA selama acara bernama Hadianto, menurut Indra Hadianto orangnya ramah dan bersahabat. Dia memperlakukan mahasiswa UNIKA dengan baik. Setelah Oktavia Hayatiningtyas dan Dessy Priska Natalia sebagai pendamping melakukan registrasi ulang, kedua tim tersebut memasuki ruangan. Disana mereka bertemu dengan 18 Universitas lain, baik PTN dan PTS yang akan mengikuti Cerdas Cermat. Kedelapan belas Universitas tersebut antara lain Universitas Indonesia (UI), Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Diponegoro (UNDIP), Universitas Atma Jaya Jakarta, Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Universitas Surabaya (UBAYA),Universitas Sanata Dharma (USD), Universitas Kristen Krida Wacana Jakarta (UKRIDA), Universitas Bina Nusantra (BINUS), Universitas Bunda Mulia Jakarta, Universitas Indonusa Esa Unggul, Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Jendral Ahmad Yani Bandung (UNJANI), Universitas Kristen Maranatha Bandung, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Universitas Padjajaran Bandung (UNPAD), Universitas Indonesia Pendidikan Bandung dan Universitas Tarumanaegara Jakarta. Dari 19 Universitas ada yang mengirim 1 tim dan ada pula yang mengirim 2 tim. Sehingga total peserta berjumalah 27 tim.
Pukul 09.00 acara dibuka oleh sambutan ketua panitia acara, dilanjutkan dengan sambutan dari ketua senat Fakultas Psikologi dan Dekan Fakultas Psikologi Universitas Maranatha. Setelah acara sambutan selesai babak pertama pun dimulia. Babak penyisihan pertama ini bernama ‘At The Beginning’. Meskipun Cerdas Cermat ini dilakukan oleh tim namun permainan pada babak pertama cukup unik. Anggota masing-masing tim dipisah. Masing-masing dari mereka diminta untuk mengerjakan 60 soal pilihan ganda secara individu selama 45 menit. Total skor dari masing-masing anggota tim nantinya dijumlahkan, dan itulah yang nantinya akan menentukan masuk tidaknya mereka pada babak berikutnya. Pada babak penyisihan pertama tim 1 UNIKA yang terdiri dari Myrna Christ Hardini, Carolina A. Shinta dan Indra Prasetyo terpaksa harus berhenti karena tidak lolos 20 besar. Beruntung tim 2 yang terdiri dari Paskalia Marlina Lumban Batu, Verina Suci Narasti dan Dea Chinantya Sutisna masuk 20 besar sehingga masih bisa lanjut ke babak berikutnya.
Di babak berikutnya tim 2 UNIKA harus bermain dalam babak yang diberi nama ‘Thanks God I Found You’. Di babak ini mereka harus menebak pertanyaan yang jawabanya dapat dicari dalam maze. Babak ini untuk menyaring 10 tim yang nantinya akan maju ke babak berikutnya. Namun sayang tim 2 UNIKA harus puas hanya bisa bermain sampai ke babak 2 saja, dengan kata lain tim UNIKA tidak masuk dalam babak 10 besar.

UNIKA TAK DIKENAL
Kedua tim UNIKA yang sudah tidak bermain lagi masih tetap berada di tempat untuk memberikan dukungan kepada Universitas lain yang masih harus meneruskan perjuangan mereka untuk memperebutkan juara. Babak ketiga bertajuk ‘More Than Word’, permainannya serupa dengan komunigaya dimana anggota tim ada yang berperan sebagai pemberi klu, penjawab dan seorang lagi membantu berpikir. Menurut Indra Prasetyo babak ketiga ini merupakan babak yang paling seru, namun sayang tim 2 tidak mengikuti permainan ini. Setelah permainan selesai, maka diumumkanlah 6 peserta yang lolos ke babak keempat. Berhubung hari sudah menjelang sore maka acara dilanjutkan keesokan harinya.
Malam harinya kedua tim UNIKA baru tahu kalau keesokan harinya ada perlomban yel-yel. Namun karena rasa kantuk dan lelah yang melanda akhirnya mereka memutuskan untuk beristirahat dan latihan yel-yel dilanjutkan keesokan harinya. Jadilah pagi-pagi buta seluruh tim dari berbagai Universitas berlatih yel-yel yang tentunya membuat gaduh suasana di hotel tempat mereka menginap. Semangat membara pun dirasakan oleh tim UNIKA. Mereka sadar bahwa mereka tidak dapat membawa pulang salah satu piala sebagai juara pertama, kedua dan ketiga, oleh sebab itu mereka bertekad untuk membawa piala keempat, yaitu piala untuk juara favorit. Sekeras apapun usaha yang harus dilakukan untuk mengaharumkan nama UNIKA akan dilakukan oleh kedua tim UNIKA. Apalagi bila mengingat pengalaman pahit yang sempat mereka alami ketika dihari pertama mereka saling berkenalan dengan peserta dari Universitas lain. Para peserta tidak ada yang mengenal UNIKA, yang meraka tahu UNIKA itu adalah UNIKA Atma Jaya Jakarta. Ketika dijelaskan lebih lanjut bahwa mereka berasal dari UNIKA Soegijapranata Semarang mereka malah semakin terheran-heran. “UNIKA Soegijapranta? Oh ada ya? Dimana itu?” Begitulah kira-kira komentar mereka ketika dijelakan mengenai UNIKA Soegijapranta. Kejadian tersebut sempat membuat tim dari UNIKA berkecil hati, mereka sempat minder karena menjadi Universitas yang paling tidak dikenal dalam acara tersebut. Namun untungnya hal itu tidak berlangsung lama. Justru dengan kejadian itu semakin meningkatkan semangat tim UNIKA untuk membawa pulang piala keempat.

TEKAD BULAT REBUT PIALA KEEMPAT
Latihan singkat tidak menjadi halangan tim UNIKA untuk memberikan penampilan terbaik ketika masing-masing Universitas memperagakan masing-masing yel-yel. Yel-yel persembahan UNIKA diawali oleh sepatah dua patah kata dari Oktavia Hayatiningtyas, dia menyampaikan rasa terima kasihnya karena UNIKA mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang diadakan oleh Universitas Maranatha Bandung. Walaupun UNIKA tidak masuk ke babak final namun kedua tim UNIKA akan tetap disitu untuk memberikan dukungan kepada Universitas lain yang masih maju ke babak berikutnya. Tim UNIKA yakin, siapapun nanti yang akan menjadi pemenang adalah yang terbaik. Untuk itu tim UNIKA akan terus mendukung mereka. Sambutan diawal yel-yel yang diprakarsai oleh UNIKA itu akhirnya ditiru oleh Universitas lainnya.
Tidak ada nomor urut untuk perlombaan yel-yel, siapa yang siap dipersilakan untuk maju ke depan dan mempergakan yel-yel yang telah disiapkan. Setelah UI, UNIKA maju ke depan menunjukkan kebolehanya membuat dan memperagakan yel-yel. Ketika yel-yel dikumandangkan oleh kedua tim UNIKA sontak seluruh peserta yang ada disitu ikut terbawa suasana dan mengikuti irama yang ada. Begitu semua peserta selesai unjuk gigi, nominasi untuk yel-yel terbaik pun diumumkan. Ada empat Universitas yang masuk nominasi. Keempat nominasi tersebut adalah UI, BINUS, Universitas Muhammadiyah Surakarta dan UNIKA. Rasa senang muncul karena masuk nominasi, hal itu menandakan bahwa ada harapan untuk membawa piala keempat.
Setelah yel-yel acara dilanjutkan kembali dengan babak penyisihan keempat yang bertemakan ‘Who am I?’ Kenapa babak ini bernama Who am I? Kerena pada babak ini mereka diminta untukk menebak gambar tokoh-tokoh Psikologi yang muncul. Dari 6 tim yang ada disaring lagi menjadi 3 tim. Ketiga tim inilah yang nantinya akan maju ke babak final. Babak final diberi nama ‘Dare Devil’. Di babak Dare Devil ini mereka diminta untuk mempertaruhkan nilai mereka sebelum menjawab soal yang diberikan.
Ketika babak final telah usia dewan juri membacakan kriteria-kriteria penilaian yang akan menjadi juara favorit. Pada kriteria yang disebutkan dijelaskan bahwa Universitas yang berhak membawa piala sebagai Universitas Terfavorit adalah Universitas yang anggota timnya kompak, selalu datang tepat waktu, tetap hadir dalam acara walaupun kalah dan memberi dukungan kepada Universitas lain, aktif dalam setiap games yang diberikan oleh panitia, serta mendapatkan nilai yel-yel terbaik.
Sampailah dipenghujung acara, yaitu pengumuman pemenang. Dewan juri mengumumkan Universitas Kristen Krida sebagai juara pertama, Universitas Atma Jaya Tim 1 sebagai juara kedua dan Universitas Atma Jaya tim 2 sebagai juara ketiga. Dilanjutkan dengan pengumuman pemenang untuk Universitas Terfavorit. Sebelumnya Universitas yang masuk nominasi diminta untuk maju ke depan dan diumumkanlah UNIKA Soegijapranta sebagai Universitas Terfavorit. Rasa haru menyelimuti perasaan tim UNIKA. Ditambah dengan ucapan selamat dari seluruh peserta lainnya. Seketika itu UNIKA menjadi dikenal, panitia meminta tim UNIKA untuk foto bersama pemenang.

UNIKA NAIK DAUN
Perasaan haru tersebut muncul ketika kemenangan sudah berada ditangan, peserta dari Universitas lain menjadi lebih mengenal dan respect terhadap UNIKA. Tidak tanggung-tanggung mereka sampai meminta nomor telepon dan alamat UNIKA karena mereka ingin berkunjung untuk melihat Fakultas Psikologi UNIKA. Dari pihak Maranatha sendiripun meminta agar UNIKA berpartisipasi lagi dalam acara tahun depan.
Begitulah kurang lebih gambaran yang terjadi ketika tim UNIKA bertandang ke Bandung untuk mengikuti lomba Cerdas Cermat. Walaupun tidak menang namun mereka bangga karena mereka bisa menjadi tim pertama yang mewakili UNIKA ke Bandung dan memboyong piala untuk kategori Universitas Terfavorit. Harapan mereaka agar tahun depan Fakultas Psikologi UNIKA mengirimkan tim lagi untuk berpartisipasi dalam acara serupa. Akan lebih baik lagi bila sebelum berangkat mereka diberi pembekalan. Tak lupa juga dukungan penuh dari pihak Fakultas dan Universitas sehingga lebih memantapkan langkah mereka.

3 comments:

  1. jadi bangga kuliah fak psi unika, haha

    ReplyDelete
  2. awal yang bagus tuh... tetep berjuang ya..

    ReplyDelete